Infinix Zero 2, di Atas Kertas dan Dalam Genggaman - [Review Infinix Zero 2 Indonesia]
Pengantar
Apa yang terlintas dalam pikiran Anda jika ada sebuah smartphone Android yang menggunakan material back cover Kevlar? Jika Anda termasuk golongan penggemar Android kelas berat, saya yakin dalam pikiran Anda langsung terlintas sederetan smartphone keluaran Motorola, seri RAZR tepatnya!Jika saya tambahkan dengan fakta bahwa smartphone tersebut mempunyai RAM dengan besaran 3 GB dan layar Super AMOLED berlapis Gorilla Glass 3, pasti Anda semakin tertarik seraya bergumam, "hmmm, pasti ini smartphone kelas flagship nih, siap-siap pecahin celengan semar di rumah!"
Namun, sepertinya celengan semar Anda masih akan lumayan panjang umurnya, karena smartphone yang kita bahas kali ini dijual dengan harga resmi hanya Rp 2.499.000,- saja! Untuk sebagian dari Anda mungkin hal ini membuat semakin banyak pertanyaan yang muncul di pikiran (selain kapan saya punya pacar, atau kapan cicilan rumah lunas mungkin), tapi tak mustahil juga ada sebagian dari Anda yang mundur teratur karena berpikir harga tersebut too good to be true untuk sebuah smartphone dengan spesifikasi monster seperti itu.
Well, supaya Anda lebih yakin lagi mau maju atau mundur dalam perebutan smartphone ini (ya, perebutan! Karena smartphone ini sempat dijual melalui Flash Sale di salah satu situs e-commerce terkemuka dengan jumlah stok hanya 3 digit saja!), mari kita masuk ke bagian selanjutnya dari tulisan ini.
Unboxing dan Hands-on Infinix Zero 2 Indonesia
Dus Lazada dan Box Infinx Zero 2 |
Box Infinx Zero 2 |
Keterangan pada bagian belakang Box Infinx Zero 2 |
Infinix Zero 2 Unboxed! |
Aksesoris Infinix Zero 2 dalam Box |
Aksesoris Infinix Zero 2 selengkapnya |
Hari Jumat lalu, pesanan saya sudah tiba dengan selamat, saya bersyukur saat dus dibuka isinya sesuai, bukan sabun atau pewangi he.. he..
Kesan pertama memegang box kemasan-nya, bisa dibilang lumayan, desain minimalis membuatnya secara visual jauh dari kesan murahan. Walaupun feel-nya di tangan bisa dibilang biasa saja. Menurut saya, beberapa gadget reviewer terlalu mendewakan masalah packaging Infinix Zero 2 ini.
Lanjut ke isi di dalam box, saat pertama box disingkap maka kita dihadapkan langsung dengan smartphone-nya yang dibalut plastik buram sebagai pelindung. Jika layer ini kita angkat, maka kita dapat menemukan sebuah kepala charger dengan dua jenis colokan, dan sebuah kotak yang ternyata berisi: kartu garansi, buku manual, in-ear headset, dan kabel data dengan jenis kabel yang gepeng. Aksesoris cukup lengkap, dan secara build quality lumayan mantap dalam genggaman.
Short Review Infinix Zero 2 Indonesia
sisi bawah Infinix Zero 2 |
sisi kiri Infinix Zero 2 |
sisi atas Infinix Zero 2 |
sisi kanan Infinix Zero 2 |
kamera utama Infinix Zero 2 |
sisi belakang Infinix Zero 2 |
sisi depan Infinix Zero 2 |
sisi depan Infinix Zero 2 dengan layar menyala |
Aha, akhirnya kita masuk ke bagian pokoknya! Pada foto-foto di atas kita bisa melihat penampakan sebenarnya dari smartphone yang di atas kertas spesifikasinya nampak begitu menggoda. Saya sempat heran kenapa dalam promosinya, Infinix Zero 2 ini tidak pernah digaung-gaungkan sebagai flagship killer, namun segera setelah merasakannya langsung dalam genggaman, saya mengerti kenapa baik situs e-commerce yang menjualnya maupun para gadget reviewer ataupun influencer tidak menyebutnya sebagai flagship killer. Because it's just simply not!
Saat pertama menyalakan smartphone ini, kesan ringkih langsung terasa pada tombol fisik yang terletak di sisi sebelah kanan Infinix Zero 2 ini. Tombol power dan volume yang berada di sana sebetulnya cukup responsif, akan tetapi saat menekannya tiba-tiba muncul kekhawatiran dalam benak saya, tombol seperti ini tahan berapa lama ya kira-kira? Rasanya tombol di smartphone seharga sejutaan saja masih banyak yang lebih baik dari ini.
Kevlar Backcase yang terlihat manis dipandang, lagi-lagi feel-nya biasa saja dalam genggaman saya. Beberapa menit dalam genggaman, bekas tangan seperti kilatan minyak yang menempel sudah terlihat. Frame di sekeliling body smartphone yang terlihat mengkilap, terasa sangat plastik, memang jika mengingat akan harga jual-nya yang cukup extraordinary maka tabu bagi kita untuk berharap frame-nya berbahan metal seperti Samsung S6 atau Moto X generasi kedua.
Dua lubang speaker grill di sisi bawah ternyata ditujukan untuk mengikuti tren semata. Pada kenyataannya suara hanya keluar dari salah satu lubang saja yaitu yang sebelah kanan. Umumnya jika hanya satu lubang yang berfungsi sebagai speaker, maka satu lainnya untuk penempatan mic. Akan tetapi, pada Infinix Zero 2 ini, ada sebuah lubang di bawah layar yang justru lebih masuk akal jika digunakan sebagai mic. Untuk saat ini, biarlah misteri lubang speaker grill sebelah kiri pada Infinix Zero 2 ini tetap menjadi misteri, he.. he.. he..
di manakah mic Infinix Zero 2 berada? he.. he.. |
Suara yang dihasilkan speaker Infinix Zero 2 cukup kencang, but that's just it. Di telinga saya yang awam, sudah terasa ketika memainkan musik dengan volume sekitar 80% saja, kejernihannya sudah hilang. Sampai di titik ini, saya bertanya pada diri saya sendiri, apakah harganya yang terjangkau masih mampu membuat saya memberikan toleransi? Tapi da aku mah apa atuh, mengingat stok kesabaran masih berlimpah, saya masih mau melanjutkan proses review lebih dalam lagi.
Lanjut ke bagian layar, warna yang diproduksi memang cerah, sewajarnya Layar Super AMOLED. Resolusi layar yang HD di ukuran 5 inch dirasa cukup untuk pemakaian zaman sekarang. Untuk layar, bisa dikatakan menjadi pelipur lara bagi saya.
Sensor dan info hardware lainnya dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini yang diambil menggunakan aplikasi Antutu Benchmark dan CPU-Z.
Lanjut ke sisi kamera, kamera utama Infinix Zero 2 ber-resolusi 13 Megapixels, konon menggunakan lensa buatan Samsung. Saat digunakan malam hari, dalam ruangan berlampu neon, hasilnya ga karu-karuan. Noise sangat lebay terlihat, tingkat kelebayannya melebihi kelakuan komedian yang menghambur-hamburkan bedak di layar televisi. Ha.. ha...
Dalam kondisi cukup cahaya, di luar ruangan, hasil kameranya dapat dikatakan acceptable, mengambil gambar mobil yang sedang melaju di jalanan dapat dilakukan dengan baik, jumlah noise pun menurun cukup berarti, walau jika diteliti dengan seksama masih ada noise yang nampak.
Kecepatan mengatur auto fokus juga lumayan, hanya ada satu yang mengganggu, saat mendapatkan fokus, aplikasi kamera bawaan selalu mengeluarkan suara yang cukup kencang. Dan ini tidak dapat dihilangkan dari menu pangaturan lho! Lain cerita dengan shutter sound yang dapat dihilangkan dari menu pengaturan. Buat yang suka candid, terutama yang tidak cukup keberanian mendekati gebetan, mungkin Anda harus cari aplikasi kamera pengganti sesegera mungkin.
Pada gambar di atas, ditampilkan screenshot dari halaman homescreen dan about Infinix Zero 2. Ya, Infinix Zero 2 secara jeroan memang patut diacungi jempol. Saat launch, smartphone ini sudah menggunakan sistem operasi Android versi mutakhir, yaitu Lollipop 5.1!
Saat digunakan, perangkat ini terasa sangat mulus membuka dan berpindah antar aplikasi. Clockspeed processor-nya yang hanya 1.3 GHz ternyata tidak menjadikan Infinix Zero 2 ini menjadi laggy. Dibantu RAM yang sangat besar untuk smartphone di level harga dua jutaan, penggunaan smartphone ini sanggup memanjakan saya dan sempat membuat hati ini ingin berpaling :D
Susunan tombol yang semuanya on-screen, memang agak berbeda dari smartphone lainnya yang juga menggunakan on-screen button. Susunannya lebih cocok untuk Anda yang eks pengguna Samsung dan Xiaomi. Anda yang senang dengan HTC, Sony, dan Nexus device, mungkin akan memerlukan waktu tambahan untuk beradaptasi dengan susunan tombol ini, karena tidak terdapat menu pengaturan untuk mengubah susunan tombol-tombol tersebut.
Beberapa orang sangat mementingkan hasil benchmark sintetis sebagai acuan dalam menentukan performa suatu smartphone. Karena itu, tak lupa kami uji Infinix Zero 2 ini menggunakan aplikasi paling populer dalam proses benchmark, Antutu. Hasil akhirnya menunjukkan skor sekitar 36-ribuan. Cukup lumayan nilainya, meskipun beberapa smartphone di level harga yang sebanding sudah ada yang mampu menembus angka 40.000.
Hasil Antutu Benchmark untuk Infinix Zero 2 |
Quick Suggestion
Bagaimana? Apakah Anda sudah cukup mendapatkan informasi untuk menentukan apakah Infinix Zero 2 layak masuk ke dalam koleksi smartphone Anda? Saya tambahkan sebuah rangkuman mengenai poin plus dan minus dari smartphone ini deh biar makin yakin :)
PLUS:
- Harga cukup terjangkau
- RAM lega di 3GB
- Layar Super AMOLED, sanggup memproduksi warna yang bagus
- Processor snappy, sudah 64-bit dan mendukung 4G
- Dedicated Dual-sim, dalam artian slot simcard benar-benar khusus simcard, tidak gantian dengan micro SD
- Internal memory cukup besar, 16GB dengan free capacity sekitar 10GB, expandable via micro SD slot
- Terlihat menawan (dari jarak cukup jauh, he.. he..)
- Tipis (6.5 mm) dan ringan (118 gram)
MINUS:
- Build quality biasa saja
- Tombol fisik (power dan volume) terasa ringkih
- Tidak terdapat NFC
- Slot micro SD hanya sanggup menampung hingga kapasitas 32GB
- Kualitas kamera yang pas-pasan saja, terlalu banyak noise
setuju gan, buat saya kelebihannya hanya enteng digenggam saja dan RAM yang lega. Kualitas audio sangat mengecewakan saat ditest via earphone (Xiaomi Piston 3 dan Soundmagic E10), garing banget dan muddy. Engga sesuai dengan harganya. Cuma pegang sejam doang, langsung bungkus lagi siap dilego di Kaskus. Comment di Lazada ternyata engga dimuat, mungkin karena komentarnya yang rada negatif. Padahal sisi positifnya disebut juga. Payah Lazada
ReplyDeleteUlasan saya pun demikian Om, ga dimuat hehe. Ya namanya juga biar laku banyak, sebelum produk hot selanjutnya dijual hehe
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletebetul, slot kedua sim card berada dalam satu tray.
ReplyDeletesatu tray lagi khusus buat micro sd.
terima kasih sudah berkunjung :)
Review nya keren, mirip di mana gitu, udah kayak profesional. Keep the good work
ReplyDeleteHayoo mirip di mana Om? Hehe saya memang banyak mengikuti reviewer gadget, mungkin jadi terinspirasi dalam beberapa gaya tulisan ya. Terimakasih atas komplimen, kunjungan, dan komentarnya Om Hadi :)
DeleteMirip om mouldy reviewnya tp agak pedes kayak om putu reza hahahahaha...
ReplyDeleteBkin versi video dong bro
Hehe masa sih mirip? Saya mah masih jauh, banyak kurangnya sana-sini Om. Sengaja versi tulisan dan foto saja, buat yg fakir bandwidth.
DeleteTerimakasih atas kunjungan dan komentarnya Om
Sd card 64gb mak nyuss gan...aneh kalo cmn bs 32gb...jgn2 emang agan cmn make 32 gb blm folliw 64gb
ReplyDeleteSd card 64gb mak nyuss gan...aneh kalo cmn bs 32gb...jgn2 emang agan cmn make 32 gb blm folliw 64gb
ReplyDeleteSaya punya microsd Apacer SDXC 64GB ga kebaca di Zero 2, di Asus Padfone S sama Samsung Galaxy K-Zoom baek-baek aja tuh Om :D
DeleteMakasih informasinya, ane jadi mundur....
ReplyDeletesama-sama Om.
Deletethanks sudah berkunjung
Makasih informasinya, ane jadi mundur....
ReplyDeleteworth'ed ngk gan hp ini kalo dibanding ama lenovo P70
ReplyDeletekalo saya lebih milih P70 kayanya :)
Deletekl dibanding meizu n ini bagusan mana om?
ReplyDeleteMeizu M2 Note cuma kalah di RAM saja, sisanya saya pilih Meizu semua :)
DeleteGood2, info yang bagus om, saya jadi pikir ulang deh mau ambil hp ini
ReplyDeleteGood2, info yang bagus om, saya jadi pikir ulang deh mau ambil hp ini
ReplyDeletesesuaikan dengan kebutuhan saja om :)
DeleteKlo buat game hd gmn?
ReplyDeleteDari belakang kelihatan WOoooooowwww carbon men.....! (karna emg demen banget handheld dengan casing berbalut karbon smacam Seri Droid milik motorola, huehue), tapi darii depaan wh*at the fuckk menn, ini hape apa lukisan, bezel layarnya gag nguatin. DItambah rasio layar sama permukaan penampang hp terlalu gedhe.
ReplyDeleteTapi so far Nice review bro. Kalo boleh ngasih masukan ditambah lagi review buat game dapet berapa FPS, rugi belinya kalo review cuma setengah2 gan, review on actionny belum ada, kemudian berapa suhu Chipset procynya saat full load, dll.
Masalahnya, hapenya sudah dijual lagi Om Gustaf hehehe.
DeleteKebetulan saya sendiri jarang maen game, kalo hape sering gonta ganti, terus harus download game gede-gede terus, pulsa saya nanti cekak om, hihihi :D
Kalo ama lenovo a7000 special edition milih mana ya
ReplyDeletesaya sih ambil Lenovo A700SE daripada Zero 2, Zero 2 konon softwarenya kurang bagus, tunggu dapet update-an XUI katanya :)
DeleteGan, kalo pilih antara 3: zero 2, meizu m1 note n m2 note pilih mana gan? Atau ada masukan hp lain gtu gan yang harganya 2jt kebawah, ane mw beli soalnya hehe
ReplyDeleteGua suka bgt review nya, biasanya kalo liat review di YT dn blog2 lain kebanyakn yg dibilang kelebihan doang, seakan tuh ponsel gada kekurangan,
Good luck gan 4 jempol dah (y)
Thanks feedbacknya om :)
Deletekalo disuruh pilih antara 3 itu, secara performa menang M1 Note, tapi pakenya agak cape karena belom ada tombol back, back-nya pake slide dari tombol home ke atas :D
kalo selain 3 itu, asumsi gapapa garansi distributor... Xiaomi Mi4 4G keren di harga 1.6, tapi single-sim. Kalau butuh dual-sim, cari Mi 4c 2/16 yg bisa pakai diskon :)