Review Xiaomi Mi 5s Indonesia, Jelas Ini mah Flagship!
Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir saya mencoba menggunakan flagship smartphone. Terlepas dari perdebatan di salah satu baris komentar di channel Youtube saya yang menolak menganggap Xiaomi Mi 5s sebagai flagship hanya karena hilangnya logo MI pada bagian muka smartphone ini, spesifikasi yang ditawarkan ponsel pintar ini sudah sangat jelas mengukuhkan ada di kasta mana device yang satu ini.
Processor terbaru dari Qualcomm, Snapdragon 821 yang masih jarang ditemukan di smartphone dari vendor lain, dua varian kombinasi RAM dan storage (3 GB/64 GB dan 4 GB/128 GB), jelas takkan Xiaomi hadirkan pada jajaran smartphone kelas menengah. Belum lagi jiga kita bahas fingerprint dengan sensor ultrasonic yang walaupun diletakkan di bagian muka, namun dapat digunakan dalam keadaan layar mati.
Okeh, dari baris tulisan ini ke bawah, Anda harus memaklumi jika saya banyak memuji Xiaomi Mi 5s ini. Namanya juga orang yang biasa memakai smartphone dengan harga di bawah dua juta rupiah, kali ini punya kesempatan mengulas flagship smartphone terbaru. Rasanya kayak putus dari Gista Putri lalu jadian sama Kelly Brook.
Gis, kalimat terakhir di paragraf barusan cuma biar dramatis aja lho ya, Aa yakin dalam hatimu tahu, bulet-bulet, digoreng dadakan, di atas mobil, hadeuh...
Unboxing dan Kesan Pertama Xiaomi Mi 5s Indonesia
Sama seperti saat mengulas Xiaomi Redmi Note 4 dulu, saya membeli Xiaomi Mi 5s dari satu seller yang sama, Lapak Selusindo. Seller ini selalu bisa menghadirkan produk terbaru Xiaomi dengan harga yang masih wajar untuk hitunganAwalnya prosesi unboxing pun terjadi dengan proses yang mirip dengan Xiaomi Redmi Note 4, paket datang ke rumah, saya pulang malam dan langsung mengeksekusi proses buka kotak, sunting video sedikit, lalu unggah ke Youtube. Tapi, kali ini ada drama terjadi, satu berkas video rekaman prosesi unboxing sepanjang tujuh belas menit hilang dari kartu memori kamera saya, hingga harus saya ulangi perekamannya, dengan suasana hati yang sudah berbeda.
Heuheu, untungnya masalah berada pada kartu memori, bukan pada kamera Nikon 1 J3 saya, sehingga saya bisa melanjutkan cita-cita menjadi Youtuber abal-abal tanpa harus membeli kamera baru. Video unboxing-nya dapat dilihat di bawah ini:
Pada dasarnya, saya sangat menyukai Nikon 1 J3 saya ini, karena hasil fotonya pun bagus walau hanya mengandalkan lensa kit-nya. Foto-foto berikut saya ambil dalam keadaan lowlights, dibantu video lighting dan setting manual pada kamera.
Xiaomi Mi 5s - kotak kemasan penjualan |
Xiaomi Mi 5s - sisi pinggir kotak kemasan penjualan |
Xiaomi Mi 5s - sisi belakang kotak kemasan penjualan |
Xiaomi Mi 5s - isi dalam kotak kemasan penjualan |
Xiaomi Mi 5s - kepala charger dengan arus maksimal 2,5 Ampere dan tegangan maksimal 12 volt. |
Saat melihat Xiaomi Mi 5s di depan mata untuk pertama kalinya, saya pengen sih terkagum-kagum, tapi sayangnya tak bisa. Desainnya bagus, cantik, tapi sangat tidak bisa dikatakan original. Itu yang membuat saya tak bisa merasakan cinta pada pandangan pertama. Sisi depan mengingatkan pada Meizu M3 Note yang dulu sangat saya kasihi, sementara untuk sisi belakang mau tak mau harus saya akui mirip dengan iPhone 6 maupun 6s.
Saya orang yang ingin selalu berpikiran untuk maju ke depan, tak ingin mengenang masa lalu, dan Xiaomi Mi 5s dalam hal ini malah mengingatkan pada beberapa desain smartphone yang sudah hadir lebih dulu. Rasanya seperti Dian Sastro mengajak balikan, setelah Gista Putri ada dalam genggaman. Iya, saya tahu fantasi ini berlebihan, dan dua nama wanita yang saya sebut itu adalah istri orang semua, hahaha... Dan iya, saya juga sering teringat kenangan bersama mantan, misalnya: Vivo V3, HTC One E8, LG G2 Sprint, HTC One X, dan puluhan mantan saya lainnya.
Seperti apa sih memang desain Xiaomi Mi 5s yang menurut Aa gak bisa move-on ini? Boleh ditengok beberapa foto di bawah ini ya.
Xiaomi Mi 5s - pertemuan pertama |
Xiaomi Mi 5s - bezel hitam nan tebal |
Xiaomi Mi 5s - fingerprint scanner yang besar |
Xiaomi Mi 5s - sisi bawah, dua set speaker grille |
Xiaomi Mi 5s - sisi kiri, simcard tray |
Xiaomi Mi 5s - sisi atas, audio jack 3,5 mm |
Xiaomi Mi 5s - sisi kanan |
Xiaomi Mi 5s - sisi belakang atas, garis antena yang familiar |
Xiaomi Mi 5s - sisi belakang bawah, lagi-lagi garis antena |
Xiaomi Mi 5s - sisi belakang keseluruhan |
Secara umum, desain Xiaomi Mi 5s ini menawan koq, ergonomis dalam genggaman, serta feels-nya jelas premium. Bagian layar sangat lembut saat bersentuhan dengan jemari saya, dan tentunya yang paling saya sukai adalah sensor fingerprint-nya yang semakin luas ukurannya.
Sayangnya smartphone ini membawa dosa turunan dari generasi sebelumnya, Xiaomi Mi 5. Adalah bezel hitam di sekeliling layar yang cukup tebal yang menjadi penyakit menular dari sang kakak. Saya tidak masalah dengan flagship smartphone yang masih memiliki bezel, malah sering kerepotan dengan bezel yang terlalu tipis seperti yang saya temui di LG G2 dan Sharp Aquos Crystal.
Hanya saja, saya termasuk orang yang suka dengan kejujuran. Maksudnya kalau ada bezel, ya gunakanlah warna yang sama dengan bagian muka smartphone. Bagian muka smartphone putih, ya bezel juga putih dong! Kalau bezel hitam malah jadi tricky, terkesan bezelless saat layar mati, dan membuat orang illfeel saat layar menyala. Aku tuh gak bisa diginiin, lebih baik kamu jujur Gis, eh Xiao!
Kalau Redmi Note 4 saja sudah bisa menggunakan warna bezel sesuai dengan body depan, saya jadi heran apa pertimbangan Xiaomi memilih warna bezel hitam untuk dua smartphone flagship terakhir mereka. Terlalu naif rasanya kalau alasannya takut smartphone flagship mereka kelihatan punya bezel tebal lalu tak bisa bersaing dengan flagship milik brand lain, karena kita semua tahu titik kekuatan Xiaomi ada di mana.
Xiaomi Mi 5s dalam Penggunaan Sehari-hari
Xiaomi Mi 5s - meninggalkan impresi baik |
Selama seminggu menggunakan Xiaomi Mi 5s, praktis ponsel utama saya, Xiaomi Redmi Note 3 Snapdragon, menganggur dan hanya berfungsi untuk telpon dan sms. Kini saat saya kembali menggunakan Redmi Note 3 ini, rasanya ada sesuatu yang hilang.
Ini adalah kutukan bagi mereka yang berani coba-coba pakai flagship dengan spesifikasi paling mutakhir. Sama seperti jika kita mencoba membeli beberapa merek kopi dengan harga premium, lalu kembali ke kopi sachet-an. Rasanya jad hambar! Sama seperti saat kuping kalengmu yang biasanya dimanjakan suara dari earphone seratusribuan, lalu dikenalkan pada deretan headphone BOSE yang harganya lebih mahal dari sebiji Xiaomi Mi 5s ini.
Nah bahas sedikit masalah BOSE ini, saya sempat ditawari pinjaman bluetooth wireless headphone terbaru mereka yang harganya enam setengah juta Rupiah itu, untuk diuji. Tawaran yang dengan sangat terpaksa harus saya tolak, karena saya takut tak dapat menikmati lagi headphone Philips empat ratus ribuan saya. Dalam hidup, penting bagi saya untuk bisa bersyukur dan menikmati apa yang saya punya, dan berhenti mencari kepuasan yang lebih, karena pada dasarnya manusia diciptakan sebagai mahluk yang tak kenal rasa puas. Kalimat yang bijak ya, saya harus menulis seperti itu, mengingat program televisi yang biasanya memotivasi orang dengan kata super bijak sedang kosong, siapa tahu saya dijadikan motivator selanjutnya, ha.. ha.. ha..
Selama digunakan, Xiaomi Mi 5s mampu memberikan banyak kepuasan yang saya idamkan dari sebuah smartphone. Tak heran lah ya, dengan segala spesifikasi kelas atasnya, smartphone ini mampu menjalankan MIUI 8 yang berbasis Android 6.0 Marshmallow dengan baik. RAM-nya yang sebesar 3GB sangat cukup untuk menopang kegiatan yang biasa saya lakukan pada ponsel sehari-hari.
Xiaomi Mi 5s - update OTA MIUI 8.0.10.0 |
Sama-sama menggunakan MIUI 8 versi ROM China, impresi saya untuk masalah User eXperience dari Xiaomi Mi 5s pun tak jauh dengan apa yang saya rasa pada Xiaomi Redmi Note 4. Kedua ponsel yang kebetulan sama-sama juga punya RAM 3 GB dan memori internal 64 GB, sangat lancar dan gegas saat digunakan membuka beberapa aplikasi sekaligus.
Satu hal yang sangat membedakan antara Mi 5s dengan Redmi Note 4 adalah soal konsumsi baterai. Saat saya coba, Redmi Note 4 yang memiliki baterai berkapasitas 4.100 mAh, tak pernah mampu menembus satu hari satu malam dalam sekali pengisian daya. Sementara Xiaomi Mi 5s yang 'hanya' menggendong baterai dengan kapasitas 3.100 mAh, dua kali sukses menembus waktu 48 jam alias dua hari dua malam hanya dalam satu kali charge penuh dengan pola pemakaian yang sama.
Ada satu kesempatan, di mana saya lupa mematikan GPS setelah turun dari Go-jek, Xiaomi Mi 5s masih mampu menembus 24 jam. Superb!
Xiaomi Mi 5s ini sudah mendukung fitur fast charging. Ditambah dengan kepala charger bawaan yang juga support fitur ini, pengisian baterai ponsel ini dapat dilakukan dengan cepat. Pada gambar di bawah dapat saya tunjukkan bahwa untuk mengisi baterai dari posisi 41% hingga 97% dibutuhkan waktu selama 55 menit. Oh ya, jangan tanya siapa nama wanita pada wallpaper lockscreen di bawah ini ya, itu dari fitur yang ada pada MIUI 8 untuk mengganti wallpaper pada lockscreen secara otomatis dan terus menerus, hehe.
Pada berita-berita yang saya baca, menyebutkan kalau Xiaomi Mi 5s sudah mendukung fitur 3D touch. Sayang saya tak berhasil mengujinya. Awalnya, saya tak dapat menemukan menu untuk mengaktifkan 3D touch ini, lalu saat saya berhasil mencari menunya dan mengaktifkannya, saya tak berhasil membuat ikon-ikon di homescreen mengeluarkan pilihan saat saya tekan dengan bertenaga.
Xiaomi Mi 5s Dibanding Mi 5
Saya sebetulnya tak pernah punya Xiaomi Mi 5, namun di atas kertas ada beberapa bagian yang dimiliki Xiaomi Mi 5s dan tak ada pada Xiaomi Mi 5, maupun sebaliknya. Saya buatkan daftar kecilnya saja di sini, mungkin daftar ini akan bertambah nantinya.Xiaomi Mi 5s > Mi 5
- Processor terbaru Snapdragon 821, dengan skor Antutu lebih besar.
- Backcover yang full metal, konon backcover kaca pada Mi 5 lebih mudah patah.
Xiaomi Mi 5s < Mi 5
- Kamera belakang Mi 5 berresolusi 16 Megapixels, sementara Mi 5s 'hanya' 12 Megapixels.
- Mi 5 masih mempunyai infrared blaster, Mi 5s tidak.
Xiaomi Mi 5s == Mi 5
- Sama-sama bezel tebal tricky.
- Processor sama-sama quad-core.
- Layar sama-sama Full HD.
Info Hardware dan Benchmark Xiaomi Mi 5s
Berikut ini adalah informasi hardware pada Xiaomi Mi 5s yang saya hasilkan melalui beberapa aplikasi pihak ketiga, antara lain:CPU-Z:
AIDA64:
Sensor Box for Android:
Xiaomi Mi 5s - kelengkapan sensor, sudah ada pressure sensor |
Antutu Benchmark:
Xiaomi Mi 5s - skor Antutu Benchmark |
Xiaomi Mi 5s - detail skor Antutu Benchmark |
Hasil Kamera Menggunakan Xiaomi Mi 5s
Sisi kamera pun tak ingin kalah untuk menunjukkan bahwa Xiaomi Mi 5s ini memang masuk kelas flagship. Hasil kameranya sangat renyah, memanjakan mata.Overall kamera smartphone ini sangat layak diacungi jempol. Meskipun resolusinya tidaklah setinggi Amat, eh tidak tinggi-tinggi amat, tapi performanya optimal bahkan di kondisi lowlights sekalipun. Dan ini berlaku buat kedua kameranya, depan dan belakang. Selfie dalam kondisi dalam ruangan di malam hari yang hanya dibantu lampu neon pun hasilnya memukau. Bukan, bukan sayanya yang memukau, hasil fotonya, hahaha.
Ingin lihat hasilnya? Langsung saja menuju artikel review hasil kamera Xiaomi Mi 5s berikut ini ya.
Plus dan Minus Xiaomi Mi 5s
Kelebihan Xiaomi Mi 5s:
- Spesifikasi kelas tinggi.
- Performa superb, namun baterai hemat. Good job, Qualcomm Snapdragon 821!
- Build quality menawan, nyaman dalam genggaman.
- Layar vibrant, tajam dengan resolusi yang cukup.
- Sudah didukung fitur fast charging.
- Kamera tajam dan terang.
- Fingerprint scanner yang besar, cepat, dan dapat beroperasi dalam keadaan layar mati.
- Punya audio jack 3,5 mm, if you know what I mean, hehe.
Kekurangan Xiaomi Mi 5s:
- Desain kurang orisinil.
- Bezel di sekeliling layar yang terasa tricky.
- Hilangnya infrared blaster.
- Resolusi kamera utama yang turun ke 12 Megapixels.
- Kualitas audio output biasa saja, menurut saya masih lebih baik milik Vivo V3.
- Tak ada slot micro-SD sama sekali.
- Kita harus banyak berdoa dan mantengin terus, apakah smartphone ini akan masuk ke Indonesia secara resmi, lagi-lagi if you know what I mean, hehe
Apa Kata Aa tentang Xiaomi Mi 5s
Ingin merasakan performa smartphone kelas atas, namun budget masih terbatas pada tujuh digit angka Rupiah? Atau tak ingin membayar lebih dari enam juta rupiah untuk sebuah smartphone tapi ingin experience terbaik? Xiaomi Mi 5s bisa jadi adalah ponsel yang tepat.
Namun, saya yakin saat Xiaomi Mi 5s mulai banyak masuk ke Indonesia melalui jalur tak resmi, harga Xiaomi Mi 5 akan semakin merosot, dan bisa jadi smartphone best value nantinya.
Ingin flagship dari brand resmi yang layanan purna jualnya terjamin? Ambil saja LG G4, kameranya setingkat lebih baik, namun wajib beli sekalian battery pack-nya hehehe. Dua buah baterai LG G4 akan mampu membuatnya bertahan seharian.
Meskipun masih memiliki bezel hitam tebal turunan dari Xiaomi Mi 5, tanpa infrared blaster, dan resolusi kamera yang 'hanya' 12 Megapixels, Xiaomi Mi 5s tentu saja sangat layak masuk kelas flagship yang akan mampu memberikan pengalaman menggunakan smartphone kelas atas. Itulah kesimpulan akhir dari saya.
Malas membaca review ini? Atau ingin lihat versi videonya? Silakan saksikan video review-nya di bawah ini:
Oh ya, saya sempat lho menggunakan Xiaomi Mi 5s untuk merekam sebuah video review smartwatch SMA-R, hasilnya bisa disaksikan pada video di bawah ini:
Benarkah kamera g4 masi setingkat lebih baik drpd mi5s?(dalam hal kualitas.bukan piksel)soalnya sy mau move on dr g4 dan kamera wajib setingkat atau lebih baik dr g4 baik depan atau belakang.
ReplyDeletebgusn mi5s gan dr g4....udh compare sndri..aplg lowlight.. mgkin admin pnulis ini g pke rom global stable trbaru mkany g tw peningkatan hsil kmera ny..krna ad optimasi algoritma kamera pd miui terbaru.
Deletecameranya bagusan LG G4, beneran tuh bro ?
ReplyDeleteSalah besar bro, sy udah buktiin lbj bagus nih mi5s drod G4, soalnya dy oake imx378 setara google pixle,sdg.kan G4 sensornya??? Sensor lama.
Deletedibanding mi5 batrenya awet mana ?
ReplyDeleteSusah, kalo dah pegang G4, kamera hape lain jadi berasa hambar..
ReplyDeleteSaya sangsi klo lebih bagus kamera LG G4, secara sensor kamera yang digunakan xiaomi mi5s ini sensor kamera terbaru dari sony,pasti ada peningkatan dari sensor kamera yang terdahulu
ReplyDeleteSecara hardware seharusnya g4 kalah ya kameranya.mungkin software lg lebih baik kah?tp aparture g4 kan 1.8.lebih bagus di lowlight
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSonsor sony imx 378 yg sama dgn google pixle yg bikin mi5s lbh bagus dr G4 soal kamera bahakan dibanding G5 sekalipun meski pixle 12mp tp sensor yg dipake sama dgn google pixle jd ga mungkin kalo G4 lbh bagus, sy sdh buktikan mi5s kameranya lbh bagus dr G4
DeleteSensor terbaru tidak menjamin lebih bagus.karena masih ada hal2 lain seperti ois.aparture.olah software.tweak sensor tersebut.bahkan lg G6 masi menggunakan sensor lama.
DeleteYang paling suka dari aa adalah review yang sangat lengkap, udah lengkap dikasih bonus video lagi. Dan penyampaian yang tidak kaku, lebih ke ngabodor. Hehe..
ReplyDeleteresolusi boleh 12mp om tapi sensor kameranya sama dengan google pixel yang sekarang jadi smartphone dengan kamera terbaik
ReplyDeleteSaya masih ragu mau meminang Mi5 Pro atau Mi5S
ReplyDeleteGan, mi5s ini build qualitynya apa sama dengan mi5 ?
ReplyDeletekang, review redmi pro nya dunks, hehehe
ReplyDeleteMau nanya nih.. Xiaomi mi5s support untuk virtual reality ga ?
ReplyDeleteSupport gan ane udah nyoba make google cardboard lancar jaya
DeleteSupport gan ane udah nyoba make google cardboard lancar jaya
DeleteItu screen on time nya cuma 2-3 jam doang ya min?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAdmin mau tanya Xiaomi Mi 5s semua kebagian 3D touch kan?
ReplyDeleteMin saya mau nanya nih, kata nya audio sound pas pake aerphone nya jelek, emg iya? Wah kalo bener saya ga jd beli deh, soalnya saya suka dgr lagu pake earphone
ReplyDeletejustru xiaomi lbh bgus kl soal musik drpd samsung sekalipun atau vivo yv ktany sdh hifi..aplg speaker bodiny..kncg treble dan bassny dpt jrnih lg..
Delete