Awal ceritanya, saat itu saya sedang dilanda rasa bosan dan mulai mengantuk karena seharian berada di dalam ruangan pada sebuah acara
workshop tentang
digital marketing. Mencoba mengusir rasa kantuk, saya pun iseng membuka
browser dan menuju salah satu
marketplace untuk melihat-lihat daftar
smartphone android yang dijual. Kebiasaan saya adalah selalu mengurutkan produk berdasarkan yang paling baru di-
upload.
Mata saya tertuju pada sederetan
smartphone yang nampaknya baru di-
upload oleh Toko MTS, nampak semuanya diberi
tag [Indocomtech] pada nama produknya. Memang saat itu beberapa hari menjelang digelarnya Indocomtech di Senayan, Jakarta. Dan dari semua jajaran
smartphone tersebut, ada satu produk yang mencuri perhatian saya, Huawei P8 Lite. Selama ini saya belum pernah pakai
smartphone keluaran
Huawei, dan dulu sempat naksir berat dengan Huawei P6 yang akhirnya tak pernah kesampaian.
Karena tak tahu letak ATM di sekitar
The Sunan Hotel Solo, sayapun membayar pesanan Huawei P8 Lite saya di
blanja.com dengan menggunakan Mandiri Clickpay.
Hingga beberapa hari kemudian saya sudah kembali ke Bandung dan menantikan kiriman pesanan saya. Kebetulan hari Senin itu saya mengambil satu hari istirahat setelah lima hari berturut-turut meninggalkan rumah, dan sebuah panggilan dari nomor PSTN Jakarta pun menghampiri. Rupanya CS dari blanja.com yang menelepon, menginformasikan bahwa Huawei P8 Lite yang saya pesan sebetulnya baru akan dijual bersamaan dengan acara Indocomtech pada hari Rabu, dua hari dari saat itu.
Wah,
dibatalin nih kayaknya, pikiran saya waktu itu. Memang jika dicek kembali di web blanja.com, sudah tidak ada satupun produk yang mempunyai
tag Indocomtech tampil di daftar.
Namun, rupanya CS blanja.com memberitahukan bahwa pihak MTS sebagai
seller memberikan dua opsi, yaitu dikirim pada hari Senin itu juga atau dikirim sesuai jadwal hari Rabu dan mendapatkan bonus perdana Simpati 4G dan voucher pulsa sebesar Rp 100.000,-.
Saya rasa kita semua sudah tahu pilihan mana yang saya ambil waktu itu kan? He... he... Ya siapa sih yang tidak mau dapat bonus, jadi saya putuskan untuk menunggu dua hari lebih lama waktu itu. Pada akhirnya, pesanan baru dikirimkan di hari Kamis, itupun setelah saya 'sundul' melalui fitur
live support di blanja.com, he.. he..
Unboxing dan First Impression terhadap Huawei P8 Lite
|
Huawei P8 Lite - Kemasannya berkelas |
|
Huawei P8 Lite - Dapat bonus :D |
|
Huawei P8 Lite - Logo Huawei dicetak dengan tinta emas |
|
Huawei P8 Lite - Keterangan di bawah kotak |
|
Huawei P8 Lite - Keterangan di belakang kotak |
Paket datang di hari Jumat, dan melihat kemasannya yang terlihat premium, rasanya tidak ada sedikitpun niat untuk menunda melakukan
unboxing. Kotaknya terasa berkelas dan unik karena terkesan kotaknya hanya setengah, seperti kotak yang dibelah dua, he.. he.. Peletakan unit
smartphone di dalam kotaknya pun lain dari biasanya, tidak diletakkan menengadah ke atas, melainkan dijepit di antara dua buah kotak kecil yang berisi
accessories dan perkitaban.
|
Huawei P8 Lite - Unboxed |
|
Huawei P8 Lite - Unit smartphone-nya dijepit di tengah dua kotak kecil |
|
Huawei P8 Lite - Kotak accessories dan kotak kitab-kitab |
|
Huawei P8 Lite - Kelengkapan dalam kotak |
|
Huawei P8 Lite - Sudah dapat headset dengan desain ala Apple :D |
|
Huawei P8 Lite - Kepala charger dengan tegangan 5v dan kuat arus 1A |
Segera setelah saya keluarkan unit
smartphone dari kotaknya, mata ini serasa menemukan
pengganti Gista Putri keindahan pada sebuah
smartphone yang sebelumnya saya tak percaya bisa didapatkan pada rentang harga dua jutaan. Bentuknya sangat elegan, tak satupun teman di kantor saya yang menolak ketika saya bilang
smartphone ini asli keren banget!
|
Huawei P8 Lite - Bagian belakangnya masih dilapisi plastik pelindung |
|
Huawei P8 Lite - Bagian belakang |
|
Huawei P8 Lite - Bagian kanan penuh dengan tombol dan slot |
|
Huawei P8 Lite - Bagian bawah, apakah keduanya merupakan loudspeaker? |
|
Huawei P8 Lite - Bagian muka |
|
Huawei P8 Lite - Bagian atas, port audio 3.5 mm dan noise cancellation mic |
|
Huawei P8 Lite - Bagian cover belakang berpola brushed metal, keren! |
Nampak sempurna dalam pandangan, ternyata
feels di tangan tak dapat mengejar kesempurnaan yang sama. Meskipun terlihat mewah, namun saat saya genggam terasa penurunan atas kesan pertama yang saya rasakan tadi. Bukan, bahannya sama sekali tidak ada kesan murahan, bahkan Huawei sangat pintar membuat
list sekeliling
body yang sebetulnya berbahan plastik, disepuh sedemikian rupa sehingga nampak seperti
brushed metal juga. Namun
feels-nya di tangan sangat
plasticky. Dengan berat sekitar 131 gram, Huawei P8 Lite terasa kokoh dalam genggaman, hanya saja penggunaan
list chrome buat saya selalu menjadi
deal-breaker apabila tidak benar-benar menggunakan bahan
metal.
Backcover yang sangat cantik dari Huawei P8 Lite ini pun mempunyai pola
brushed metal, elegan namun sayangnya gampang menyisakan sidik jari dan minyak.
Sisi kanan Huawei P8 Lite nampak penuh, ada
volume rocker, tombol
power, dan dua
slot sim-card di sana. Tombol
power Huawei P8 Lite merupakan salah satu yang paling nyaman yang pernah saya gunakan. Meskipun dengan bantuan fitur bawaan
untuk menyalakan layar dengan dua buah ketukan,
tombol power ini menjadi jarang digunakan.
Kebetulan saat saya melakukan
unboxing Huawei P8 Lite, saya masih memegang unit Xiaomi Redmi 2 Prime, jadi saya bisa sandingkan kedua
smartphone ini sebagai perbandingan. Oya, Redmi 2 Prime memiliki bentang diagonal layar sebesar 4,7 inch sementara Huawei P8 Lite sebesar 5 inch ya.
|
Huawei P8 Lite - versus Xiaomi Redmi 2 Prime |
|
Huawei P8 Lite - ditindih oleh Xiaomi Redmi 2 Prime, nampak ukurannya tidak jauh berbeda |
|
Huawei P8 Lite - versus Xiaomi Redmi 2 Prime, tampak samping |
|
Huawei P8 Lite - lebih tipis dari Xiaomi Redmi 2 Prime |
Penggunaan Huawei P8 Lite
Lanjut ke penggunaan dari
smartphone ini, saat dinyalakan ternyata layar Huawei P8 Lite terasa teduh (atau redup ya? he.. he..), bahkan pada saat kecerahan diatur maksimal sekalipun. Warna putih yang dihasilkan layarnya agak kekuningan atau lazim disebut bernada
warm. Nah, untuk yang satu ini, Huawei P8 Lite menyajikan menu untuk mengatur nada layar apakah mau diset lebih hangat (mengarah ke warna kekuningan) atau lebih dingin (lebih kebiruan).
Dengan ukuran 5 inch dan resolusi HD 720p, layar Huawei P8 Lite tampil tajam dan juga sangat responsif. Pada saat kondisi baru, layar Huawei P8 Lite sudah dipasangi lapisan pelindung layar berbahan mika atau plastik tipis. Bagi Anda yang baru memiliki
smartphone ini, pastikan Anda sudah mendapat pelindung layar lain sebelum mencopot pelindung layar bawaan tersebut. Ini dikarenakan aksesoris untuk Huawei P8 Lite masih sangat sedikit dijual di sini. Saya pun terpaksa merogoh kocek agak dalam untuk membeli
tempered glass-nya. Di beberapa
online shop hanya tersedia merk Nillkin seri H+ Anti Explosion yang dijual dengan harga sekitar Rp 160.000,- cukup mahal kan?
Beralih ke sisi tampilan UI, Huawei P8 Lite hadir dengan OS Android Lollipop 5.0.1 dengan kustomisasi tampilan besutan sendiri yang dinamakan EMUI (Emotion UI). EMUI membawa beberapa sentuhan cantik yang cukup berbeda dari Custom UI yang dibawa oleh vendor lain, antara lain notifikasi ditampilkan beserta waktu dari notifikasi tersebut. Tidak lupa notifikasi ini juga diurutkan sesuai waktu kemunculannya, sehingga nampak lebih teratur dan menurut saya ini cukup sederhana namun sangat membantu apabila kita cukup sering menerima notifikasi di
smartphone. Entah apakah versi EMUI 3.1 ini sudah mendapat sentuhan dari
Abigail Brody, yang merupakan mantan Creative Director di Apple yang kini menjadi
Chief UX Designer di Huawei.
Hal lain yang saya suka dari EMUI adalah
task switcher-nya. Saya adalah fans berat dari
task switcher yang dimiliki oleh Sense UI yang ada pada jajaran
smartphone HTC. Alih-alih layar aplikasi ditumpuk dalam bentuk
accordeon ala Android Lollipop, Sense UI menampilkan layar aplikasi aktif dalam bentuk
grid 3x3. Nah, EMUI juga melakukan hal yang sama, hanya saja
grid-nya berukuran 2x2. Apabila aplikasi aktif berjumlah lebih dari empat buah, maka akan dibagi ke dalam beberapa halaman berisi
grid 2x2 yang dapat digeser ke samping. Oh ya,
task switcher seperti ini juga akan Anda temukan pada
smartphone keluaran LG dan Acer.
Kamera Huawei P8 Lite cukup baik dalam proses pengambilan gambar, tanpa lag dalam setiap pengambilannya dan juga waktu fokus yang cepat. Namun untuk kualitas gambar yang dihasilkan, terutama pada saat cahaya redup, nampak warna kurang keluar dan mulai tampak noise. Bisa dibilang untuk urusan kamera, Huawei P8 Lite tidak istimewa.
Scroll terus ke bawah ya untuk melihat hasil kameranya.
Yang istimewa justru dalam hal ketahanan baterainya. Meskipun memiliki baterai dengan kapasitas yang tidak besar, namun Huawei P8 Lite dalam penggunaan saya mampu bertahan selama 24 jam dengan
Screen-On Time hampir tiga jam. Hal ini bisa dikatakan istimewa apabila mengingat kapasitas baterai yang disematkan hanyalah sebesar 2.200 mAh dan harus menghidupi
processor octa-core dengan RAM 2GB dan layar 5 inch beresolusi 1.280 x 720 pixels. Oya, baterainya tidak dapat dilepas ya, karena memang Huawei P8 Lite ini menganut desain
unibody.
|
Huawei P8 Lite - Baterai mampu bertahan selama 24 jam |
|
Huawei P8 Lite - Screen-On Time selama hampir 3 jam |
Beralih ke sisi
audio, kualitas suara dari
loudspeaker Huawei P8 Lite cukup baik, meskipun saat diatur dengan
volume maksimal terasa ada
noise atau suara pecah. Posisi
loudpseaker yang berada di sisi bawah, bukan belakang, menjadi nilai lebih bagi
smartphone ini. Sayangnya, meskipun
grill di bagian bawah berjumlah dua buah,
loudspeaker dari Huawei P8 Lite rupanya hanya sebelah saja, satu
grill lagi digunakan untuk
microphone.
|
Huawei P8 Lite - Dua buah grill, satu untuk speaker, dan satu untuk microphone |
Satu yang saya sayangkan, sama seperti beberapa
smartphone dual-sim lain, salah satu
slot sim-nya bersifat
hybrid yang artinya dipakainya harus bergantian dengan micro-SD. Dan lagi, Huawei P8 Lite ini tidak mampu membaca
storage melalui USB On The Go, meskipun jika dilihat pada menu
storage ada bagian USB Storage. Oh, ok jadi dua deh yang saya sayangkan ya, ha.. ha..
Performa Hardware dan Benchmark Huawei P8 Lite
Mesin pacu Kirin 620 buatan Huawei sendiri sejauh ini tidak menemui kendala. Dengan jumlah
core delapan buah yang mempunyai
clockspeed maksimal di 1,2 GHz, sejauh ini tidak ditemukan
lag, meskipun terkadang
body smartphone sedikit menghangat. Kondisi hangat beberapa kali saya temukan ketika menggunakan kamera. Namun tidak pernah sampai panas ya, biasanya hanya sedikit hangat di bagian
backcover saja.
Sensor yang dibawa oleh Huawei P8 Lite ini cukup lengkap, bahkan ada NFC-nya segala. Untuk
smartphone seharga dua jutaan, NFC adalah barang mewah untuk disematkan. Berikut hasil identifikasi
hardware dan sensor Huawei P8 Lite menggunakan
software CPU-Z dan
Sensor Box for Android.
Sementara, hasil skor
Antutu Benchmark untuk Huawei P8 Lite ada di bawah ini. Skornya cukup baik, kurang lebih setara dengan
smartphone entry-to-middle level lainnya seperti
Meizu M2 Note atau
Infinix Zero 2.
|
Huawei P8 Lite - Skor Antutu Benchmark |
|
Huawei P8 Lite - Skor Antutu Benchmark |
Hasil Kamera Huawei P8 Lite.
Berikut saya sertakan hasil pengambilan gambar menggunakan kamera Huawei P8 Lite yang beresolusi 13 Megapixels, silakan Anda nilai sendiri ya.
|
Huawei P8 Lite - Hasil kamera, outdoor, cahaya cukup |
|
Huawei P8 Lite - Hasil kamera, indoor, lampu neon |
|
Huawei P8 Lite - Hasil kamera, indoor, lampu neon |
|
Huawei P8 Lite - Hasil kamera, indoor, lampu neon |
|
Huawei P8 Lite - Hasil kamera, malam hari, indoor, lampu neon |
|
Huawei P8 Lite - Hasil kamera, indoor |
|
Huawei P8 Lite - Hasil kamera, indoor, malam, neon redup |
|
Huawei P8 Lite - Hasil kamera, indoor, lampu neon |
|
Huawei P8 Lite - Hasil kamera, outdoor, cahaya sangat cukup. Bagus ya? :D |
|
Huawei P8 Lite - Hasil kamera, indoor, cahaya cukup |
Kesimpulan Akhir
Bagi saya, Huawei P8 Lite termasuk ke dalam kategori smartphone yang layak untuk dimiliki. Dengan harga jual Rp 2.699.000,-, Huawei P8 Lite menawarkan sesuatu yang berbeda dari smartphone Tiongkok yang sekarang membanjiri pasar tanah air. Kekuatan utama berada pada desainnya yang menawan. Sisi performa yang tanpa lag juga patut jadi nilai lebih dari Huawei P8 Lite, selain sensor yang cukup lengkap dan daya tahan baterai yang mumpuni.
Kekurangan yang terasa ada pada kualitas hasil kamera, serta bentuknya yang flat membuatnya kurang terasa ergonomis. Khusus untuk saya pribadi, list chrome yang terbuat dari plastik menjadi deal-breaker tersendiri. Saya lebih suka full plastic, atau metal sekalian. Karena list chrome sepuhan sangat mungkin untuk mengelupas seiring lamanya pemakaian.
Jadi, jika Anda bosan dengan smartphone asal Tiongkok yang itu-itu saja, karena dijual melalui flash sale di situ-situ juga, mungkin Huawei P8 Lite ini layak Anda pertimbangkan jika ingin tampil dengan smartphone yang anti-mainstream.
tetep jik larang.. mending meicu ato alkatel.. ;D
ReplyDeletebebassssss mas :D
Deletemantap reviewnya.
ReplyDeletekalau ditambah satu-dua paragrap yg bandingin fitur meizu vs miui vs emui keren lagi tuh pak. atau ditambah aja satu tulisan khusus ttg ini versus 3 device ini
masalahnya, hapenya sudah laku, termasuk yg meizu, juga redmi 2 prime hehehe
DeletePak hilmy
ReplyDeleteSalam kenal
Kebetulan baru ambil juga p8lite pas pameran tapi blm diapa2in ampe skr hahaa.
Cuman mau nanya dulu..aksesorisnya beli dimana yah pak?
Mksh
Salam ME
saya beli TG di elevenia, sellernya sarunghape. dia jualan juga di tokopedia
DeleteWah.. Review om hilmy sampai menusuk domoet nih.. Hihihihi.
ReplyDeleteWah.. Review om hilmy sampai menusuk domoet nih.. Hihihihi.
ReplyDeletebolong dong Om Rifal dompetnya sekarang? :D
DeleteAkhirnya nemu juga yang yang mengulas si P8 lite ini.
ReplyDeleteSaya mau sedikit curhat dan perlu berkonsultasi dengan pemilik blog ini nampaknya.
Langsung saja...
Saya berencana untuk meminang "istri baru" walaupun istri sungguhan pun belum ada (Hhehe)
Hanya saja saya sedang bimbang dalam memilih "jodoh" yang akan saya pinang ini.
Entah kurang peminat, entah masih banyak yang belum pada tau atau entah gimana, nampaknya agak langka juga yang mengulas ni smartphone, padahal P8 lite ini termasuk smartphone berfitur lengkap dari segi fitur terutama yang saya rasakan adalah ketika mencari smartphone yang mengusung dual sim berfitur/support NFC.
Yang menjadi dilema buat saya adalah ketika mengingat di price range nya. Dengan di range/kelas harga yang sama, pesaingnya Mi 4i yang lebih famous (banyak pengguna maupun penggemarnya), memiliki kelebihan di kapasitas baterai 3120mAh sedangkan P8 lite hanya 2200 saja, lalu dari segi resolusi layar mi 41 1080 x 1920 pixels (~441 ppi pixel density) sedangkan P8 lite 720 x 1280 pixels (~294 ppi pixel density), Performa P8 lite (HiSilicon Kirin 620, CPU Octa-core 1.2 GHz Cortex-A53, GPU Mali-450MP4) Mi 4i (Qualcomm MSM8939 Snapdragon 615, Quad-core 1.7 GHz Cortex-A53/Quad-core 1.0 GHz Cortex-A53, Adreno 405), Mi 4i dual sim stanby but no external card sedangkan P8 lite dual sim but optional (dual sim no external) atau external but single sim), dari segi dimansi P8 lite lebih bongsor (panjang lebih tepatnya)(143 x 70.6 x 7.7 mm) mi 4i (138.1 x 69.6 x 7.8 mm) padahal P8 lite tdk memiliki tombol navigasi seperti mi 4i melainkan navigasi on screen alias Navigation Bar (NavBar).
Dengan harga yang diatas sedikit lebih mahal dari mi 4i apakah P8 lite ini pantas di sandingkan/compare dengan mi 4i?
dan apakah worth it dengan harga sekitar 2.5-2.6 untuk meminang P8 lite ini?
Sekian curhatan dari saya, ditunggu balasannya yang bisa memberikdan terima kasih atas rare article tentang P8 lite nya.
antara P8 Lite dan Mi4i sebetulnya saling melengkapi, Mi4i menang di layar dan kamera, sementara P8 Lite lebih kaya fitur (micro-SD, NFC).
DeleteBaterai dalam penggunaan saya mencukupi, terhitung hemat malah.
Masalah ergonomis, P8 Lite kurang begitu nyaman dalam genggaman.
harga huawei memang wajar, karena harga xiaomi-lah yang justru luar biasa.
worth it? mungkin, jika memang sesuai kebutuhan om, terutama masalah NFC.
kalau melihat penampakan saja, worth it Om, kaya hape mahal heuheu...
satu kelemahan yg terasa, P8 Lite miskin akan pilihan aksesoris ya di Indonesia :)
Waaah ga nyangka bakal dapat balasan secepat ini di sela" jam sibuk.
DeleteIya sih kembali lagi menyesuaikan dengan selera kebutuhan.
Untuk kualitas kamera kalo dibandingkan dengan Redmi 2 Prime lebih unggul mana? (Redmi 2 Prime sempat masuk whishlist juga soalnya Hhehe)
kali ini saya balas sengaja diperlambat, hihi..
Deletemasalah kamera, warna lebih keluar di Redmi 2 Prime.
tapi detail masih lebih bagus P8 Lite karena resolusi yg lebih tinggi :)
Gimana klo dibandingkan dg huawei honor 5x brow... itu harga jg sama 2jtan infonya... layar lbh besar, pake snapdragon dan adreno, baterai lbh besar, spertinya tak sebanding dg p8 lite yak... krn harga lbh murah atw mgkn sama.
DeleteWaduh sampai segitunya hhehe...
DeleteJadi tambah galau nih gara-gara ada yang kasih masukan 4G masih belum stabil dan masih pilih-pilih daerah, terus NFC juga belum efektif banyak penggunaan dan penerapannya di indonesia, terus malah direkomendasiin LG G2 mini.
Sekalian mau tanya perbedaan yang signifikan antara mi 4i dengan mi 4c apa?
@Mas Ambar: 5x bukannya baru diumumkan ya? yg metal + fingerprint scanner? tergantung selera Mas... Honor sama seri P (dulunya pake Ascend) kan memang beda pasar :)
Delete@xkvegans: mi 4i vs mi 4c ya beda di processor, jauh lebih baik mi 4c
Bang mau nnya ? Huawei P8 Lite ini sdh ada fitur Led Indicator & On / Lock Getsure ga ?
ReplyDeleteaduh udah lupa euy :D
Deletesaya suka design n kameranya bagus, cuman syang batrai dan CPU nya, coba cpu nya make MT6752 atau SD 801 pasti lebih jos :-)
ReplyDeleteMT6752 bolehlaaah.
DeleteSD801 dikasi batre kecil mah sayang, dan belum 64 bit :D
Sekalian tanya deh. Krn dalam waktu deket ada mo beli HP android yg mmg kisarannya harganya 2jtan.
ReplyDelete1. kalo di fightingnya Huawei P8 lite vs Huawei honor 4X vs Samsung J5. Kira2 sarannya gmn ya?
2. Huawei P8 lite ini bisa ga pake 4G nya Smartfren ga bos??
makasih n sori turut nimbrung, hehehhehe.
1. saya baru coba P8 lite aja, 2 sisanya belum tahu. Cuma J5 pernah lihat unboxingnya, cukup bagus secara fisik, RAM 1,5 GB doang lho... Kalo 2 jutaan, mending merk lain sekalian, Meizu M2 Note atau Hisense Pureshot keren tuh.
Delete2. Waktu itu ga saya coba. Tapi kalau pengen pake Smartfren, kenapa ga Hisense Pureshot aja?
makasih banget atas replynya. ya kalo meizu n hisense ga masuk list saya sebabnya, heheheh. sebenarnya nungguin honor 5X, cm ga ada kejelasan pihak huawei indonesia, tentang masuk apa kaga nya ini brg. woke deh, yg penting makasih banget deh uda dibantuin review n balesannya.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteselamat sore...kebetulan sy jg memakai P8 lite..yg jd masalah bagai mana memasang exposed pd hp p8....mohon info y...tmksh
ReplyDeletesaya tidak sampai melakukan rooting dll sih dulu, maaf tidak bisa membantu :)
Deleteselamat sore...kebetulan sy jg memakai P8 lite..yg jd masalah bagai mana memasang exposed pd hp p8....mohon info y...tmksh
ReplyDeleteSore kak .. Kalo untuk p8 lite dan pureshot+ .. Lbh recomend mana ?? Tx ya
ReplyDeleteSaya lebih betah pakai Pureshot (tanpa +).
DeleteKalau disuruh pilih Pureshot+ atau P8 Lite, saya prefer Pureshot+ karena bisa pake Smartfren, micro-SD terpisah dengan slot sim card. Kamera juga menang Pureshot :)
Gan kalau untuk bermain game HD gmna p8 lite ini lancar tidak
Deletedulu ga saya coba main game berat sih, cuma menilik skor antutunya udah setara MT6753 dan di atas SD415/SD616, harusnya lancar :)
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBang Hilmy...numpang nanya ya soal huawei p8 lite...
ReplyDeleteAne kan rencana mau beli huawei p8 lite tp masih ragu soal batrenya..dr review bang Hilmy itu dpt SoT hampir 3jam pemakaian buat apa saja ya ?
P8 lite ini ada pelindung layarnya tdk ya bang?
Soalnya ane liat di gsmarena ada gorilla glass cmn kok ada yg bilang tdk ada ya? Yg bener yg mana bang?
Terima kasih ats jawabannya..
saya kebanyakan buat socmed, email, browsing, sedikit game dan foto-foto. segitu sudah hemat koq kalo lihat kapasitasnya yg ga gede
Deletekurang tau lapisan pelindung layarnya, tapi sebaiknya beli saja tempered glassnya :)
Gan kalau untuk bermain game HD gmna p8 lite ini lancar tidak
DeleteGan kalau untuk bermain game HD gmna p8 lite ini lancar tidak
Deleteikut share. saya pengguna p8 lite.
ReplyDeletegame hd lancar tanpa lag kamera ok kinerja cepat layar jernih. setelah di root dan di modif lebih baik dari asli bawaan sebelum di root
Buat layar huawei p8lite sudah aman jadi buat yg puya hp huawei gk perlu beli tambahan anti gores, dan di bagian kamera juga sudah aman dari goresan.
ReplyDeleteThanks mas review nya. saya juga mau beli ini. pas baca review ini jadi mempengaruhi, oh ok, cocok. kekurangannya acceptable. masalah kamera, ya so so lah, utk beli HP bukan fitur ini yg jd fokus bagi saya, utk desain device nya sndiri ok look pricy ya, haha, tp yg mas blg plastik itu ya msh bisa dimaklumi lah. (apakah penggunaan softcase dapat menutup?)
ReplyDeletefitur yg kelebihan2nya jd makin jelas di review ini.
cheers.
Thanks juga sudah menyempatkan baca.
DeleteIt was a good device, sayang pesaing-pesaingnya juga merilis smartphone keren-keren di harga yg lebih murah sedikit :D
Jadi kalau mau tampil beda, P8 Lite is the right answer :D
Betul betul,harganya jg tetep bertahan tuh..xiaomi mi4i udah turun sktr 300an
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMas klo menonaktifkan sensor yg dipojok punya p8 lite gmn? Soalnya lcdku pecah nutupin sensor itu, mau ganti mahal bgt hmpir 1 juta. Klo sensornya ketutup jadi susah makenya
ReplyDeleteMas klo menonaktifkan sensor yg dipojok punya p8 lite gmn? Soalnya lcdku pecah nutupin sensor itu, mau ganti mahal bgt hmpir 1 juta. Klo sensornya ketutup jadi susah makenya
ReplyDeleteGanti baru ja mas
DeleteBingung ni
ReplyDeleteAntara p8 lite sama htc m8
Kasi reviewnya donk om
Mendingan ascend mate7 monarch
Deletesepertinya ga sepadan. beda kelas hehe. tapi saya belom coba M8, baru coba M7 dan E8 saja... Tergantung kebutuhan dan peruntukkan Mas
DeleteSaya salah satu pemakai huawei saya pake type ascend mate7 monarch dan p8 lite.saya rasa huawei enak d pake,tampilan elegan,menarik lah...fitur nya jg gk kalaah canggih dengan produk europ,,apalg sesama produk china
ReplyDeletebetul, hanya saja masalah harga, Huawei ini selevel Hisense dan Wiko harganya heuheu
DeleteSy baru 2 minggu pake P8 lite, sejauh ini dangat puas dan nggak ada masalah.
ReplyDeleteDan terima kasih banyak kepada Mas Irfan Hilmy atas review-nya, sangat bermanfaat sekali....tadi sy kira speaker sy yg rusak sebelah, ternyata yg 1 lg fungsinya sebagai mic toh.... :D
Usb storage di huawei p8 lite ini terus gunanya buat apa ya Gan?
ReplyDeleteMaaf gan mau tanya gmna caranya agar bunyi di camera depan itu hilang...semacam ada timer nya gituuu???
ReplyDeleteMaaf gan mau tanya gmna caranya agar bunyi di camera depan itu hilang...semacam ada timer nya gituuu???
ReplyDeletebang saran dong mending mana lenovo a6010 sama huawei p8 lite ?
ReplyDeletemending P8 lite, lenovo a6010 gitu" aja
ReplyDeletecepat bikin bosan, p8 lite lebih bnyk fitur" keren
lebih kekinian (bhs gaulnya) lebih keren dah hoho
mau nanya bg hilmy
ReplyDeletemasang sim 2 p8 lite itu gimna bg ya? apakah di potong lebih kecil lagi pada micro sim?
permisi mas mau tanya, sekarang p8 lite saya udah upgrade ke android marshmallow tpi pitur video call dari bbm ga ada ya, cuman telepon biasa aja, mohon infonya kalo ada terimakasih
ReplyDeletemas hilmi saya barusan beli p8 lite.pertama apa harus di cas dulu sebelum di hidupkan? masalahnya saya pertama buka lgsg saya hidupkan kok ga bisa.kalo harus di cas dulu pertama harus berapa jam mas? trims maaf jadul pertanyaannya.
ReplyDeleteMas maksud dari "Huawei P8 Lite ini tidak mampu membaca storage melalui USB On The Go, meskipun jika dilihat pada menu storage ada bagian USB Storage" gimana ya penjelasannya :)
ReplyDelete