Katanya Ini Xiaomi Mi Band 2 Killer! Review Smartband Smart SW-07 (OEM GX-BW165)
Awal mula perkenalan saya dengan smartband tanpa merk (yang jelas) ini dari melihat iklan salah satu rekan milis. Promosinya yang menyebut sang smartband sebagai Xiaomi Mi Band 2 killer membuat saya penasaran. Aneh ya, bisa penasaran dengan barang yang disebut sebagai killer-nya, padahal waktu itu Xiaomi Mi Band 2-nya sendiri belum saya jajal, ha.. ha.. ha..
Satu punchline yang paling membuat saya tertarik adalah hadirnya sensor kadar oksigen darah, menemani sensor detak jantung alias heartrate yang nampaknya sudah mulai jadi hal yang mandatory pada sebuah smartband maupun smartwatch.
Komunikasi pun saya jalin kepada sang penjual. Rupanya barangnya indent alias belum tersedia di tanah air. Lama proses menunggu hingga barang tersedia mungkin ada sekitar 3 minggu, saya sih tidak ikutan indent, lebih ke menunggu barang tersedia saja. Begitu penjual menyatakan bahwa barang sudah tersedia, tak pakai pikir panjang, apalagi lebar (karena bukan sedang mencari panjang keliling persegi panjang sih, hahaha), saya putuskan membelinya.
Dua hari sebelum Mi Band 2 saya sampai di tangan, sang smartband OEM ini tiba di Bandung. Klop deh saya pikir, bisa dipakai rekonstruksi, eh uji tanding antara killer dan victim. Errr, tepat ngga yah istilah saya ini? Biarin deh, yang penting pada ngerti kan maksud saya? He.. he..
Unboxing, Hands-on, dan First Impression
Seperti biasa, setiap ada paket baru datang, rasanya tak sabar ingin segera mengobrak-abrik plastik dan kardus kemasannya, namun apa daya harus cari waktu yang tepat agar bisa saya videokan. Video unboxing yang saya buat selalu direkam saat barangnya pertama kali saya telanjangi, tak pernah saya buat video unboxing tapi isinya sudah pernah saya ketahui. Moment of Truth dari kesan pertama yang saya dapati pada sebuah produk itu rasanya priceless banget soalnya.Jadi, langsung saja ini dia video unboxing-nya.
Pada kemasan penjualannya yang sangat sederhana ini, isinya pun tak lebih dari produk smartband, jepitan charger dock, dan brosur manual. That's all! Dengan harga beli sebesar Rp 480.000 waktu itu, dapat smartband yang 'katanya' Mi Band 2 killer dengan sensor yang lebih lengkap, saya rasa ini sudah lumayan sebanding.
Kelengkapan dalam paket penjualan |
Cari smartband murah(an), saya tak bisa terima desainnya yang kurang sedap dipandang. Yang murah tapi paling mending, sudah saya pakai dan tak juga menggembirakan hati. Jadi begitu melihat penampilan smartband OEM ini (yang menurut penjual namanya Smart SW-07), rasa-rasanya saya telah menemukan pengganti. Tapi itu sih kata saya waktu itu, karena dua hari kemudian saat Mi Band 2 datang dan saya unbox, hati ini kembali meragu, meracau dalam galau. Pilih kamu atau dia? Hihihi..
Desain
Smartband OEM ini memiliki desain yang minimalis dengan balutan kesan futuristik. Talinya dari karet dengan pola totol-totol imut, mengingatkan saya pada freckles yang sering dimiliki bintang telenovela pada dada mereka, he.. he..Tampak depan |
Samping kanan |
Samping kiri |
Sisi belakang/bawah, tempat sensor dan charging dock |
Tekstur tali karetnya |
Lubang pada tali |
Layar utama |
Jepitan charger |
Cara pasang charger |
Lucu juga cara nge-charge-nya |
Modul utama smartband yang menyatu dengan strap-nya membuat desainnya terasa utuh dan menyatu. Sayangnya ini juga berarti jika putus talinya, tutup pulalah umur smartband ini. Ya, tali karetnya nampak akan sulit diganti apabila rusak. Rasanya pun tak ada yang menjual tali cadangannya.
Smartband ini tersedia dalam banyak pilihan warna tali, dengan modul utama yang tetap berwarna hitam dengan kombinasi warna perak di bagian bawahnya. Warna hitam jadi satu-satunya pilihan warna yang terlihat tanpa jeda. Kebetulan saat saya beli, pilihan warnanya cuma hitam, hehe..
Fitur
- Sebagai jam tangan, ya smartband ini bisa jadi penunjuk waktu karena memiliki layar OLED yang asyiknya bisa menyala sendiri dengan mengangkat atau menggerakkan tangan kita.
- Sport/activity tracker, smartband ini bisa menghitung jumlah langkah, jarak yang ditempuh, dan kalori yang terbakar, cocok digunakan berolahraga.
- Alat bantu kesehatan, fitur pengukur detak jantung dan kadar oksigen dalam darah bisa jadi informasi bermanfaat bagi mereka yang mengerti hitungan standar yang baik.
- Pemberitahu notifikasi, notifikasi di smartphone dapat diteruskan jadi getaran di smartband ini lho!
- Phone Finder, alias alat bantu mencari ponsel di kala kita tidak bisa menemukannya di dalam rumah. Asalkan masih terjangkau sinyal bluetooth, smartband ini dapat digunakan untuk membunyikan ponsel yang tertumpuk
kenangan masa lalubaju-baju kotor misalnya.
Kegunaan dalam Keseharian
Dalam keseharian saya, smartband ini sudah sangat cukup berguna. Buktinya, smartband lama saya berhasil dikandangkannya. Kegunaan utamanya buat saya sih ya tetap, buat pengganti arloji di tangan. Sesekali saya hubungkan bluetooth-nya dengan smartphone saya agar beberapa notifikasi dapat saya ketahui tanpa harus selalu melihat ke arah lampu notifikasi smartphone.Jika bluetooth-nya hanya dinyalakan sesekali, smartband ini mampu bertahan sekitar sepuluh hari hingga indikator baterai menunjukkan dayanya habis. Tapi sebetulnya meskipun status baterai di indikatornya sudah habis, nyatanya daya masih tersisa 11-12%. Saat terus menerus dihubungkan dengan smartphone, kurang lebih smartband ini mampu bertahan selama lima hari.
Karena saya tak terlalu suka olahraga jogging atau lari, jadinya fitur penghitung langkah dan jarak lebih banyak berfungsi untuk mengukur seberapa aktif saya bergerak dalam satu hari. Pekerjaan saya yang banyak duduk dan menghadap ke layar komputer, rasa-rasanya membuat saya kurang bergerak, terlebih sejak pindah bekerja di Bandung saya jarang berjalan kaki menuju kantor.
Saat saya gunakan berenang sejauh kurang lebih dua ratus meter, jumlah langkah yang dihitung oleh smartband ini hanya bertambah sekitar tiga ratus langkah saja. Capeknya tak sebanding dengan jumlah kalori yang dihitung terbakar deh jadinya, memang bukan buat mengukur aktifitas semacam ini mungkin ya.
Tapi ya, saya pernah pakai smartband ini saat berenang lho, dan dia baik-baik saja tuh! Walau karena terkena air terus, jadi sering bergetar gitu deh, seperti saat melihat gebetan zaman SMA lewat depan mata, ha.. ha..
Sudah, itu saja kegunaan yang sering saya manfaatkan sehari-hari. Heartrate dan Blood Oxygen sensor memang kebanyaan nganggur dan terasa mubazir jadinya. Bukan apa-apa, proses mengukur detak jantung yang berbarengan dengan pengukuran kadar oksigen darah membutuhkan waktu yang tidak singkat. Paling cepat sekitar dua puluh detik deh kayanya, kadang lebih. Mungkin karena langsung mengukur dua hal sekaligus ya. Memang sih, setelah pengukuran pertama berhasil, selanjutnya proses pengukuran akan berlangsung secara terus menerus, tapi rasanya menunggu pengukuran pertamanya saja sudah terasa cukup menjemukan bagi saya.
Plus dan Minus
Kelebihan Smart SW-07
- Looks-nya kece, futuristik dan misterius.
- Sudah punya sensor detak jantung dan pengukur kadar oksigen darah.
- Fitur tergolong lengkap dengan harga yang terjangkau.
- Strap yang nyaman di kulit, dan tak mudah lepas.
- Bisa menyalakan layar dengan gerakan tangan.
- Bluetooth dapat dimatikan untuk menghemat baterai.
Kekurangan Smart SW-07
- Aplikasinya tidak tersedia di Play Store, dan fitur aplikasinya tak selengkap Mi Fit.
- Proses mengukur detak jantung terbilang lama.
- Tombol di bawah layarnya terlalu sensitif, tertekan badan yang masih terhalang baju saja seringkali membuat suatu menu terpilih secara tak sengaja.
- Strap menyatu dengan modul utama, tak mudah diganti, besar kemungkinan jika talinya rusak, maka pensiunlah smartband ini.
- Ikon notifikasi selalu sama, yaitu gambar amplop. Sehingga kita tak tahu persis notifikasi berasal dari aplikasi apa.
Apa Kata Aa
Dengan harga berkisar antara 400-500 ribu rupiah, fitur yang ditawarkan oleh smartband Smart SW-07 ini tergolong sudah sangat lengkap. Desainnya pun tak membuat mata sakit melihatnya. Intinya menurut saya sih takkan mengecewakan. Sayang sekali dukungan dari sisi aplikasi terbilang minim.
Buat Anda yang ingin mulai menggunakan wearable devices supaya makin up-to-date dengan teknologi jaman sekarang, smartband ini cocok untuk jadi starter kit Anda. Jika sudah yakin bahwa Anda membutuhkan penggunaan wearable device dalam keseharian Anda, maka silakan upgrade ke smartwatch yang dirilis vendor-vendor gadget besar sekalian.
Namun jika Anda seperti saya yang kebanyakan memanfaatkan fitur penunjuk waktu saja alias sebagai pengganti jam tangan, smartband ini tidak akan memberi Anda banyak masalah jika digunakan seterusnya koq! Tidak bikin malu koq, suwer deh!
Jangan lupa baca artikel review Xiaomi Mi Band 2 ya, supaya Anda bisa menilai sendiri, benar nggak sih smartband ini bisa dianggap sebagai Mi Band 2 Killer. Kalau sudah, Anda boleh tuliskan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini ya! Terima kasih.
Jangan lupa baca artikel review Xiaomi Mi Band 2 ya, supaya Anda bisa menilai sendiri, benar nggak sih smartband ini bisa dianggap sebagai Mi Band 2 Killer. Kalau sudah, Anda boleh tuliskan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini ya! Terima kasih.
Aa, nanya donk ... kalo pake smartband ini perlu apps tertentu gak?
ReplyDeleteklo mi band kan ada appsnya tuh MIFIT ...
Jadi antara smart band ini dengan mi band 2 pilih mana ?
ReplyDeleteKayaknya lebih milih mi band 2 deh.. Soalnya mereknya jelas.. hahaha
ReplyDeletetapi aa.. mi band 2 saya sekarang gak bisa di pake lagi gara gara di di cas dimatiin dan kebetulan aplikasinya minta update begitu selesai cas batrai dan dinyalakan eeh bisa berhubungan lagi sama aplikasi mi fit katanya akun ini sudah terpakai minta orang memeakainya dilepaskan aneh yang make saya kok
ReplyDeleteMemang keren sih. Harga juga terjangkau sekarang. Ga kaya waktu pertama kali muncul dulu.
ReplyDeleteKelebihan dan kekurangan mi band 2