Review Advan G1, Cocok Banget dengan Selera Pasar Tanah Air, Tapi...
Akhirnya saya kesampaian juga mencoba sebuah smartphone Android dari brand lokal. Kali ini yang saya uji pakai adalah sebuah ponsel terbaru dari Advan yang bertipe G1. Entah kenapa saya merasa Advan ini memiliki sistem penamaan produk yang tidak membantu kita sebagai konsumen untuk mengingat maupun mengetahui kelasnya. Sejauh ini Advan sudah merilis banyak produk ponsel pintar berbasis Android, dan rasanya belum ada yang melekat dalam ingatan.
Saat produk Advan G1 ini tiba di tangan saya, saya bisa menilai bahwa packaging-nya sebetulnya memilliki kualitas yang bagus. Kotaknya dari karton yang sangat tebal dengan material yang baik. Namun tampilannya agak terlalu ramai dan sedikit kurang elegan, entah karena menyesuaikan dengan target pasar atau bagaimana.
Di dalam kotaknya sendiri, kelengkapannya terbilang standar. Namun, Advan menyertakan sebuah softcase tipis sebagai bonus. Khusus untuk pembelian Advan G1 ini di Lazada, Anda akan mendapat bonus paketan berupa sport earphone dan tas eksklusif.
Unboxing Advan G1
Saat pertama kali memegang smartphone Advan G1 ini, desainnya terasa familiar sekali. Advan nampak sekali ingin mengejar selera pasar dengan desain unibody full metal berwarna dark grey di sisi belakang serta kaca bertepian 2.5D nan hitam mengkilat di sisi depan.Terlihat cantik memang, tetapi jelas desainnya jauh dari orisinil. Ditambah bagian depannya yang polos, sulit menebak smartphone apakah ini. Maka tak heran jika komentar-komentar pada video unboxing yang sudah saya unggah ini kebanyakan menyebut desainnya mirip dengan berbagai smartphone dari brand lain.
Hands-on Advan G1
Lebih lanjut, saya menelisik bagian per bagian dari Advan G1 ini. Oh tidak, loudspeaker-nya masih berada di sisi belakang! Padahal di halaman promosinya di Lazada, Advan G1 ini mengedepankan kualitas suaranya juga. Hmm, semoga saja tidak menjadi masalah ya.Sementara kamera utamanya hadir ditemani sebuah LED flash berukuran besar. Penampang kamera ini berukuran besar, membulat, serta menonjol. Mohon jangan memikirkan benda bulat lainnya ya, hehehe.
Di bawah kamera terdapat sebuah bulatan lain yang merupakan fingerprint scanner. Pemindai sidik jari ini memiliki akurasi yang baik, tetapi saat digunakan membuka layar terasa ada sedikit jeda. Saya sangat jarang gagal membuka kunci layar menggunakan sidik jari, namun terasa agak lamban layarnya menyala. Sebuah noise cancellation mic berada pada garis antena yang melintang di atas kamera ini.
Dimensi dari Advan G1 cukup compact sehingga nyaman sekali digenggam dengan satu tangan. Pinggirannya yang melengkung dan membulat di semua sisi membuatnya lebih ergonomis lagi di tangan. Material logam pada backcover-nya sendiri tergolong baik, sangat jauh dari kesan murahan.
Wajar sih, ini kan memang smartphone unggulannya Advan. Namun, karena sudah diberikan softcase gratis, saya rasa sebaiknya dimanfaatkan saja ya. Tidak mengapa lah pakai case, daripada Anda bergumam "mengapa dulu tidak pakai case" saat nanti menemukan goresan di sana. Betul tidak?
Di sisi kanan ponsel ini terdapat tombol power dan volume rocker dengan urutan yang sudah sesuai dan mudah dijangkau. Tombolnya pun terasa solid. Di sisi atas, kita hanya akan menemukan port untuk jack audio 3,5 mm. Sementara sisi kiri hanya terdapat slot sim-tray. Oh ya, ponsel ini memiliki slot hybrid dengan pilihan dua buah micro-sim atau sebuah micro-sim ditambah micro-SD.
Di sisi bawah ponsel ini terdapat port micro-USB dan microfon yang ditemani dua buah baut. Beralih ke sisi depan, saya cukup terpesona oleh tampilan kaca layarnya yang memiliki lengkungan yang sangat nyata terlihat di sekelilingnya. Chamfered metal yang memisahkan antara panel layar dan backcover membuat kesan mewah semakin muncul ke permukaan. Advan membuat keputusan yang tepat dengan membiarkan sisi depan ini tampil polos, tidak ada logo branding apa-apa, juga tak menggunakan tombol kapasitif. Jadilah sebuah smartphone yang tampil cantik dan elegan.
Pujian khusus harus saya berikan karena Advan lebih memilih penggunaan on-screen navigation. Karena menurut saya banyak budget smartphone yang memiliki tombol kapasitif dengan ikon yang malah mengurangi keindahan penampilannya.
Layar Advan G1 ini nampak sedikit kebiruan saat padam, padahal panelnya berjenis IPS. Umumnya layar AMOLED lah yang terlihat kebiruan begitu. Saat dinyalakan, layarnya sangat cerah, malah sedikit terlalu terang menurut saya.
Di atas layar terdapat kamera selfie dengan resolusi 8 Megapixels yang tergolong besar ya untuk smartphone merk lokal. Lanjut ada earpiece, proximity sensor dan LED flash yang berfungsi ganda. Ya LED flash ini selain bisa digunakan untuk pencahayaan saat selfie, juga bertindak sebagai LED notifikasi. Jadinya, ini adalah ponsel dengan LED notifikasi terbesar yang pernah saya gunakan. LED flash ini bisa berganti-ganti warna, ini baru saya temukan di Advan G1 saja sejauh ini.
Advan G1 dalam Pemakaian Sehari-hari
Setelah saya gunakan selama kurang lebih dua minggu, satu hal yang bisa saya simpulkan adalah Advan G1 ini dirancang sedemikian rupa agar memenuhi selera pasar tanah air. Coba saja kita lihat, dengan harga saat ini Rp 1.999.000 (turun dari harga rilis yang sebesar Rp 2.299.000), Advan memberikan smartphone dengan karakteristik seperti ini:- Berbahan metal
- Memiliki fingerprint
- Kamera belakang 13 Megapixels
- Kamera depan besar, 8 Megapixels dengan LED flash
- Layar dengan tepian 2.5D
- Support OTG
- RAM 3 GB
- Hi-fi Audio
- Sensor cukup lengkap, ada gyroscope
Daftar di atas adalah daftar yang sering muncul di komentar video YouTube lho. Advan nampaknya paham selera konsumen Indonesia dengan memberikan semua itu pada sebuah ponsel terbaru mereka.
Namun sayang, Advan masih membekali ponsel ini dengan processor Mediatek MT6735 yang sudah dimakan usia. Saya pertama kali mengenal processor ini dua tahun lalu saat digunakan di Meizu M2. Seandainya menggunakan MT6737 yang sudah lebih kekinian, mungkin performanya bisa terangkat.
Karena harus saya akui, random lag acapkali muncul, tidak mengenal aplikasi apa yang dibuka. Sesekali berlanjut sampai freezing lho. Membuka aplikasi-aplikasi baru hingga memunculkan recent apps pun membutuhkan waktu tunggu. Free RAM yang tersedia sebetulnya cukup besar, yaitu sekitar 1,7 GB di saat idle.
Satu efek samping dari pemakaian processor yang kurang bertenaga ini adalah seringnya saya melakukan typo error saat mengetik dengan kecepatan tinggi.
Satu efek samping dari pemakaian processor yang kurang bertenaga ini adalah seringnya saya melakukan typo error saat mengetik dengan kecepatan tinggi.
Untungnya, game-game kesayangan saya masih mampu dimaikan dengan baik pada Advan G1 ini. Suhunya pun tidak gampang panas. Saya jadi ingat, Mediatek generasi lama memang lebih pandai mengatur suhu agar tak cepat panas.
Di saat pemakaian tak terlalu intens, Advan G1 mampu bertahan melalui satu hari dan satu malam hanya dalam satu kali pengisian daya. Prestasi ini turut disumbang oleh ganasnya task killer di IDOS, custom OS yang digunakan Advan G1. Prosesnya menurut saya serupa dengan yang dilakukan task killer di MIUI, di mana jika aplikasi dihapus dari recent apps, semua background service dari aplikasinya juga ikut dimatikan, sehingga notifikasi pun takkan muncul.
Pantaslah Advan pede dengan hanya memberikan baterai berkapasitas 2.600 mAh untuk ponsel pintarnya ini. Selain processornya tak buas, rupanya dari sisi software turut dibantu juga, he.. he..
Satu hal yang cukup jadi kendala adalah memori internal-nya yang hanya 16 GB. Karena slot micro-SD-nya hybrid, sehingga akan membuat galau Anda yang membutuhkan dua nomor Anda untuk aktif bersamaan.
IDOS
Soal software, Advan G1 ini menggunakan Android 6.0 Marshmallow yang sudah dibalut custom UI bernama IDOS. Konon ini adalah kepanjangan dari Indonesian Operating System. Versi termutakhir yang saya gunakan adalah IDOS 6.12.031.
Berikut ini adalah karakteristik dan fitur dari IDOS.
- Tidak memiliki application drawer.
- Memiliki jendela notifikasi yang sudah tergabung dengan toggles.
- Memiliki beberapa aplikasi yang ditanamkan ke dalamnya, yang antara lain berfungsi untuk:
- Security, di mana ada fitur anti theft yang otomatis mengambil gambar dengan kamera depan apabila ada 3x percobaan salah untuk membuka kunci layar. Sehingga kita bisa tahu siapa yang jahil dengan smartphone kita. Selain itu ada enkripsi, app lock, dan juga guest mode.
- Performance, di mana ada aplikasi-aplikasi berikut ini:
- Power saving mode
- Freeze
- Speed Up
- Clean Up
- Accesibility, untuk yang satu ini Advan menyediakan beberapa fitur seperti:
- Picture in Picture
- Quick Touch
- Quick Universal Search
- Serta kemudahan dari aplikasi pintar berupa:
- Health Guard
- Panduan Muslim
Advan G1 adalah Ponsel Multimedia
Jika melihat dari spesifikasi dapur pacu yang tak terlalu istimewa, selain RAM-nya yang besar, nampak memang Advan berusaha mengimbanginya dari sisi lain. Ya, selain fitur-fitur yang hadir untuk memenuhi selera pasar, Advan G1 ini digenjot kualitas multimedia-nya agar bisa memberikan nilai lebih dari sisi hiburan.
Pertama layar, Advan G1 memiliki layar dengan kualitas yang baik dan membuat betah saat digunakan menonton film atau video di YouTube misalnya.
Kedua tentu saja audio. Saya tak tahu dan sengaja tak mencari tahu chip audio apa yang dipakai Advan. Namun begitu saya mencolokkan earbuds dBe HF18 milik saya yang berkarakter audiophile alias kaya akan detail, telinga saya langsung dimanjakan. Rasanya kaya manggil A Ujang tukang pijat langganan saya, tetapi kali ini yang dipijat adalah telinga saya, melalui pengalaman mendengarkan musik yang kaya akan detail. Earbuds kesayangan saya ini seperti pemain sepakbola muda berbakat yang mendapatkan pelatih yang membuatnya mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya, ha.. ha..
Namun tak hanya itu, saat digunakan memutar musik menggunakan loudspeaker pun, suaranya lantang dan jernih, walau karakternya lebih kuat ke treble daripada bass.
Pertama layar, Advan G1 memiliki layar dengan kualitas yang baik dan membuat betah saat digunakan menonton film atau video di YouTube misalnya.
Kedua tentu saja audio. Saya tak tahu dan sengaja tak mencari tahu chip audio apa yang dipakai Advan. Namun begitu saya mencolokkan earbuds dBe HF18 milik saya yang berkarakter audiophile alias kaya akan detail, telinga saya langsung dimanjakan. Rasanya kaya manggil A Ujang tukang pijat langganan saya, tetapi kali ini yang dipijat adalah telinga saya, melalui pengalaman mendengarkan musik yang kaya akan detail. Earbuds kesayangan saya ini seperti pemain sepakbola muda berbakat yang mendapatkan pelatih yang membuatnya mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya, ha.. ha..
Namun tak hanya itu, saat digunakan memutar musik menggunakan loudspeaker pun, suaranya lantang dan jernih, walau karakternya lebih kuat ke treble daripada bass.
Kamera Advan G1
Jika membahas soal multimedia, kita tentu tak bisa melupakan soal kamera. Sebelum masuk ke kelebihannya, saya sebutkan saja dulu deh kelemahannya. Autofokusnya tak bisa dibilang cepat, begitu juga auto-metering-nya. Namun jika Anda mau sedikit bersabar menunggu fokus dan metering yang pas, hasilnya takkan mengecewakan lho. Dan ini berlaku juga dalam kondisi lowlights.
Meski fiturnya tergolong standar, tapi rasanya masih sanggup memenuhi kebutuhan akan kamera dari sebuah smartphone. Apalagi untuk wanita, selfie bukan jadi masalah lagi berkat kamera depannya yang beresolusi cukup besar, 8 Megapixels dan sudah ditemani LED flash.
Yang saya tak sangka-sangka adalah jarak fokus dari kamera utamanya yang bisa begitu dekat. Anda yang sudah follow Instagram @gontagantihape pasti sudah tak akan heran lagi saat saya sajikan gambar-gambar pada artikel berikut ini deh.
Meski fiturnya tergolong standar, tapi rasanya masih sanggup memenuhi kebutuhan akan kamera dari sebuah smartphone. Apalagi untuk wanita, selfie bukan jadi masalah lagi berkat kamera depannya yang beresolusi cukup besar, 8 Megapixels dan sudah ditemani LED flash.
Yang saya tak sangka-sangka adalah jarak fokus dari kamera utamanya yang bisa begitu dekat. Anda yang sudah follow Instagram @gontagantihape pasti sudah tak akan heran lagi saat saya sajikan gambar-gambar pada artikel berikut ini deh.
Apa Kata Aa tentang Advan G1
Terlepas dari seberapa lokalnya smartphone ini, saya merasa Advan G1 adalah smartphone yang baik dari segi desain dan kemampuan multimedia. Memiliki kelemahan di performa processor-nya, saya pikir untuk kebutuhan ringan seperti social media, berfoto, dan memainkan file-file multimedia, takkan ada kendala berarti yang dialami. Kebutuhan seperti itu umumnya datang dari konsumen wanita, dan mungkin inilah alasan Advan memoles smartphone ini secantik mungkin.
Kendala justru datang dari mindset konsumen di Indonesia. Apakah masih gengsi menggunakan smartphone merk dalam negeri walaupun sudah secantik ini?
Selain itu kendala lain yang lebih berat akan datang dari faktor harga. Saya temukan masih banyak yang menjual Advan G1 ini di harga saat pertama kali rilis. Sejauh ini baru di Lazada saja saya menemukan smartphone ini dijual seharga Rp1.999.000. Bahkan kalau tak salah dulu sempat dijual seratus ribu lebih murah lagi.
Saya jadi bertanya-tanya, seandainya bonus earphone dan tasnya ditiadakan, apakah Advan mau menjual smartphone ini di harga 1,7 juta Rupiah saja agar bisa bersaing dengan rivalnya yang didatangkan dari berbagai negara? Kita lihat saja.
Demikian review saya kali ini, semoga bermanfaat ya. Hatur nuhun.
Kendala justru datang dari mindset konsumen di Indonesia. Apakah masih gengsi menggunakan smartphone merk dalam negeri walaupun sudah secantik ini?
Selain itu kendala lain yang lebih berat akan datang dari faktor harga. Saya temukan masih banyak yang menjual Advan G1 ini di harga saat pertama kali rilis. Sejauh ini baru di Lazada saja saya menemukan smartphone ini dijual seharga Rp1.999.000. Bahkan kalau tak salah dulu sempat dijual seratus ribu lebih murah lagi.
Saya jadi bertanya-tanya, seandainya bonus earphone dan tasnya ditiadakan, apakah Advan mau menjual smartphone ini di harga 1,7 juta Rupiah saja agar bisa bersaing dengan rivalnya yang didatangkan dari berbagai negara? Kita lihat saja.
Demikian review saya kali ini, semoga bermanfaat ya. Hatur nuhun.
Jujur, OS nya cantik namun harganya mahal. Mungkin akan laku jika dijual 1,2 juta, oleh karena itu mungkin cost nya perlu ditekan agar harga jual ke konsumen bisa lebih murah.
ReplyDeleteBang advan g1 pro sy led notifikasinya gk bsa nyala
ReplyDeletemohon pencerahannya
Cara nyalain led notifikasinya gimana ya?
ReplyDelete